Puisi Sastra Arab, Nizar Qabbani : Hendak Kukatakan Kepadamu Aku Mencintaimu
1
Hendak kukatakan kepadamu: aku mencintaimu
kala seluruh bahasa asmara yang purba kini tiada
hingga tak ada sedikit pun yang tersisa dari ungkapan atau tindakan para pencinta
kala itu pula kewajibanku akan bermula
untuk mengubah bebatuan alam semesta
untuk mengubah arsitektur-arsitektur bangunannya
pohon demi pohon
bintang-gemintang
dan puisi demi puisi
2
Hendak kukatakan kepadamu: aku mencintaimu
kala kurasa sajak-sajakku telah berhak atasmu
kala jarak melipat dirinya antara kedua matamu dan buku-bukuku
kala udara yang kau embuskan menerobos paru-paruku
dan tangan yang kau letakkan di atas sofa mobil itu
adalah tanganku
akan kukatakan semua itu saat aku mampu
menghadirkan kembali masa kanak-kanakku, kawanan kuda, para prajurit
dan perahu-perahu kertasku
menghadirkan kembali zaman biru denganmu di tepi pantai Beirut
ketika kau mengigil bagaikan ikan di antara jari-jemariku
akan kuselimuti kau, saat kau mengantuk
dengan seprai yang terbuat dari bintang-bintang musim panas
3
Hendak kukatakan kepadamu: aku mencintaimu
kala kurasa bumi berotasi hanya untukmu
bulir-bulir gandum matang, hanya untukmu
musim-musim bergantian, hanya untukmu
sumber-sumber mata air memancar
peradaban-peradaban kian maju
burung-burung pipit bisa terbang
kupu-kupu bisa melukis
dan aku mencapai nubuwah
hanya untukmu
Baca juga : Apple Watch 7 Dirilis
4
Hendak kukatakan kepadamu: aku mencintaimu
kala batas-batas akhir antara kau dan puisi telah berakhir
hingga tidur di atas kertas-kertas oretanku menjelma
hasrat sekaligus kebingungan seperti tengah tidur bersamamu
hal itu tak semudah yang kau bayangkan
sebab aku tak bisa mencintai perempuan
di luar ketukan ritme syair-syair
sebab aku tak bisa memulai percakapan dengan tubuh yang tidak bisa kueja
kata demi katanya
sepenggal demi sepenggal kalimatnya
sesungguhnya aku terbebas dari belenggu para intelektual
akan tetapi jiwaku menolak orang-orang yang tidak bisa bicara dengan cerdas
dan mata yang tidak melemparkan pertanyaan
sebab syarat hasrat yang kumiliki, terikat dengan syarat-syarat puisi
maka perempuan adalah puisi, di mana aku mati saat menuliskannya
di mana aku mati saat melupakannya
Baca juga : Quotes atau Kata Indah Tentang Rindu
Nizar Qabbani, lahir 21 Maret 1923 di Damaskus, Suriah. Sastrawan Arab modern terbesar yang telah banyak melahirkan berbagai karya sastra dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia. Ia pernah bekerja sebagai diplomat.
Sumber: Sastraarab.com