Angsoduo.net – Bupati Kerinci Adirozal, melantik 87 Kepala Sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci. Pelantikan dilakukan di Aula Panti Asuhan Baitul Husna, Sungai Pegeh, Siulak, Senin (20/03/2023).
Adapaun Kepsek yang dilantik adalah sebayak 64 kepala Sekolah Dasar (SD), 22 kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Kepala Taman Kanak-kanak (TK).
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Murison, Kepala BKPSDMD Effrawadi, Asisten Pemerintah dan Kesra Selhanuddin, Dewan Pendidikan dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutanya Bupati Kerinci, Adirozal mengucapkan selamat kepada Kepala SMP, SD, dan TK yang baru dilantik. “Bekerjalah sesuai dengan tupoksi dan segera beradaptasi dengan tempat tugas yang baru, pelajari lingkungan sekitar, buat langkah-langkah perubahan nyata menuju ke arah lebih baik serta bersiaplah untuk keluar dari zona nyaman,” sebutnya.
Dijelaskan Bupati Kerinci dua Periode ini, Kepsek juga harus memiliki tugas sebagai pemimpin di bidang pembelajaran, pengembangan kurikulum, administrasi staf dan kesiswaan, hubungan masyarakat, serta yang paling mendasar adalah menjadi tauladan dalam pembentukan karakter siswa di lingkungan sekolah masing-masing.
“Kepsek juga dituntut untuk memastikan anak usia sekolah dilingkungan agar bisa terfasilitasi pendidikannya untuk meningkatkan angka harapan sekolah dan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kerinci,” katanya.
Bupati Adirozal juga mengingatkan kepada Kepsek yang baru dilantik dan yang telah menjabat bahwa jabatan Kepsek merupakan jabatan sementara, maka berikanlah suatu yang bermanfaat pada saat menjadi kepsek, bukan mencari order lain di luar tugas.
“Jabatan ini bukan jabatan seumur hidup dan sewaktu-waktu saudara akan dikembalikan sebagai guru biasa, oleh karena itu kesiapan saudara harus dimulai dari sekarang untuk dapat menerima tugas mulia tersebut,” jelasnya.
“Kepsek juga harus dapat mencari pola dan solusi yang efektif bagaimana meningkatkan peran para siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, bukan hanya bisa duduk di kursi dan memerintah para guru dengan seenaknya saja,” tutupnya. (red/adv)