Diduga Serangan Jantung, Warga Batanghari Meninggal Saat Mancing

Proses evakuasi warga Batanghari yang tewas saat mancing di Mestong.
Proses evakuasi warga Batanghari yang tewas saat mancing di Mestong. (Ist)

Angsoduo.net – Seorang warga Kabupaten Batanghari bernama Suratin (52), ditemukan tak bernyawa saat mancing di Desa Tanjungpauh, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi. Warga Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang itu ditemukan temannya sudah tak bernafas lagi, usai mengaku mengalami sesak nafas.

Kapolsek Mestong, AKP Taroni Zebua, saat dikonfirmasi membenarnya adanya warga Kabupaten Batanghari yang meninggal saat mancing di sungai di dalam kebun warga.

Bacaan Lainnya

“Ya benar ada laporan penemuan mayat di area kebun masyarakat di Mestong,” kata AKP Taroni, Jumat (10/3/2023).

Taroni menjelaskan, sebelum ditemukan tak bernyawa, awalnya korban pamit dengan keluarganya untuk pergi mancing pada Kamis (9/3/2023) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian korban bersama temannya berangkat dari rumahnya menuju lokasi pemancingan yang berada di tepi sungai.

Begitu tiba di lokasi, korban dan temannya langsung berpisah untuk menemukan spot mancing. Korban dan temannya berjarak sekitar 30 meter.

Sebelum memulai mancing, korban sempat mengeluhkan cuaca yang terasa sangat panas. Namun temannya mengaku tak menanggapi keluhan korban dan tetap asyik memancing.

Belum lama memancing, teman korban mendengar korban tiba-tiba mengalami sesak napas. Temannya itupun langsung bergegas menuju tempat korban.

“Ketika sudah disana, korban sudah dalam keadaan tidak bergerak dan tidak bernapas lagi,” sebutnya.

Melihat korban tidak bernapas, temannya itupun langsung meminta tolong kepada masyarakat untuk bersama-sama membawa korban ke pinggir jalan. Lalu, temannya pun meminta tolong ke warga untuk menghubungi tim medis dari puskesmas.

“Setelah tim medis dari puskesmas datang, korban langsung dibawa ke rumah duka,” katanya lagi.

AKP Taroni Zebua menyebut, dari keterangan anak korban bahwa, korban memiliki riwayat sakit jantung.

“Dugaan sementara korban diduga terkena serangan jantung. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan yang kita dapati ditubuh korban. Korban sudah dibawa ke rumah duka. Kami menyarankan untuk dilakukan Visum et Repertum, tapi keluarga korban menolak. Dan sudah dibuat surat pernyataan penolakan Autopsinya. Korban pun saat ini sudah disemayamkan,” tutupnya. (red)

Pos terkait