JAMBI, Angsoduo.net – Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake), telah disalurkan ke ribuan siswa SMA atau SMK swasta tak mampu. Bantuan ini berupa Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
“Jadi tidak perlu takut sekolah di sekolah swasta jika tidak lulus di sekolah negeri, Pemerintah Provinsi melalui program bantuan pendidikan Pak Gubernur punya anggaran untuk membantu biaya SPP untuk siswa kurang mampu yang sekolah di sekolah swasta,” kata Umar Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Data Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi, melalui program bantuan pendidikan Gubernur Jambi Al Haris telah membantu biaya pendidikan atas SPP 1.656 siswa tidak mampu di sekolah swasta.
Bantuan pendidikan berupa perlengkapan sekolah dan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) ini sudah berjalan sejak 2023 lalu dan tahun 2024 ini merupakan tahun yang kedua. Rinciannya tahun 2023 membantu SPP sebanyak 910 siswa dan tahun 2024 sebanyak 746 orang siswa.
Sementara itu, selama tiga tahun memimpin Jambi, Al Haris dan Abdullah Sani melalui program bantuan pendidikan Dumisake telah membantu 15.368 siswa tidak mampu di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah.
Program bantuan pendidikan ini memang sengaja dirancang oleh Al Haris untuk siswa tidak mampu, sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk memberikan jaminan pendidikan bagi anak-anak dengan ekonomi kurang mampu.
“Kita berharap bantuan pendidikan ini terus berlanjut setiap tahun kita berikan, mudahan ini memberikan semangat bagi anak-anak kita, dan dapat meringankan beban bagi orang tua siswa kurang mampu,” kata Al Haris.
Bantuan pendidikan yang diberikan berupa seragam sekolah, buku, pena, tas, sepatu, kaos kaki, alat bantu dengar, kursi roda, reglet, dan tongkat tuna netra telah menyasar 15.368 siswa di Provinsi Jambi.
Jumlah tersebut tersebar di semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi dengan rincian tahun 2022 terealisasi 4.701 siswa, 2023 menyasar 5.435 siswa dan tahun 2024 ini menyasar 5.232 siswa.
Perlengkapan pendidikan tersebut paling banyak diterima siswa SMA yakni 9.043 orang, siswa SMK 5.096 orang dan siswa SLB 1.229 orang.
“Data penerima bantuan pendidikan dan SPP siswa tidak mampu di sekolah swasta itu termasuk dalam 15.368 siswa penerima manfaat,” sebut Umar. (*)