Angsoduo.net – Gubernur Jambi, Al Haris mengharapkan wisudawan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Sarolangun mampu menjadi generasi yang potensial, baik dari segi keilmuan maupun dari segi keimanan dan bisa memanfaatkan semua potensi kekayaan daerah untuk terus berkarya, berpikiran maju, memiliki semangat leadership, serta memberikan sumbangsih yang nyata bagi kehidupan masyarakat.
Harapan tersebut disampaikan Al Haris pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-6 Program Sarjana (S1) STAI MA’arif Sarolangun Tahun 2022, bertempat di Kampus STAI Ma’arif Sarolangun, Senin (29/08/2022).
“Saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati beserta seluruh keluarga atas keberhasilannya menyelesaikan proses pembelajaran dengan baik, sehingga berhak menyandang gelar kesarjanaan atau akademik sesuai dengan bidang studi masing-masing,” ujar Al Haris.
Al Haris memberikan apresiasi kepada STAI Ma’arif yang menunjukkan kemajuan secara signifikan, di usia yang masih sangat muda STAI Ma’arif telah melahirkan banyak lulusan, ini menunjukan kemajuan yang luar biasa dibidang pendidikan khususnya di Kabupaten Sarolangun.
“Wisuda ini merupakan langkah awal untuk terjun ke masyarakat, nantinya mereka akan dihadapkan kepada beberapa pilihan, yakni melanjutkan studi atau langsung berkarya dengan bekerja. Saya mengharapkan para wisudawan mampu bergerak dinamis, inovatif, kreatif, serta mampu berkompetisi dalam menciptakan lapangan pekerjaan,” tutur Al Haris.
“Saya berpesan kepada seluruh wisudawan, dimanapun kalian berada jadilah orang yang berguna ditengah masyarakat, tebarkan kebaikan dan bantu masyarakat dengan ilmu yang kita dapatkan semasa kuliah,” pesan Al Haris.
Al Haris mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jambi sangat mendukung dan terus mendorong kemajuan Perguruan Tinggi di Provinsi Jambi, salah satunya dengan memberikan beasiswa bagi anak yang tidak mampu, karena ini merupakan upaya dalam memantapkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan visi misi Jambi MANTAP.
“Pemerintah terus berupaya dalam mengintervensi angka kemiskinan dan pengangguran, salah satunya dengan membuat program beasiswa untuk warga yang tidak mampu, tentunya ini bertujuan supaya mereka tetap bisa berkuliah. Kita juga menyiapkan program beasiswa Doktoral (S3) bagi dosen, karena kita ingin menciptakan sumber daya manusia berkualitas tentunya harus memiliki pengajar yang berkualitas pula,” ungkap Al Haris. (fok/adv)