Apa itu Mesothelioma ?

Mesothelioma
Mesothelioma.

Apa itu Mesothelioma ?

Jambi Seru – Mesothelioma adalah penyakit jenis kanker pada mesothelium, atau selaput yang melapisi organ dalam tubuh. Kanker ini berbahaya dan mematikan.

Mesothelioma termasuk golongan kanker agresif. Namun kasusnya sedikit dan jarang terjadi.

Bacaan Lainnya

[lwptoc min=”2″]

Jenis kanker Mesothelioma

1. Mesothelioma pleura (pleural mesothelioma)

Jenis kanker menyerang selaput paru-paru (pleura) dan merupakan tipe yang paling sering terjadi.

2. Mesothelioma peritoneum (peritoneal mesothelioma)

Jenis kanker pada selaput rongga perut (peritoneum).

3. Mesothelioma perikardium (pericardial mesothelioma)

Jenis kanker di lapisan pelindung organ jantung.

4. Mesothelioma testis (testicular mesothelioma)

Jenis kanker yang menyerang lapisan pelindung testis atau buah zakar.

Penyebab Mesothelioma

Penyakit mesothelioma belum diketahui penyebab pastinya. Tetapi di negara maju, mesothelioma sering dikaitkan dengan paparan asbes atau asbestos.

Lalu apa itu asbes? Asbes adalah mineral yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, seperti atap, karena sifatnya yang tahan panas dan tahan api.

Asbes yang hancur, baik pada proses penambangan maupun renovasi bangunan, akan menghasilkan serat atau debu halus. Serat itu mudah terhirup, lalu masuk dan mengendap di dalam organ tubuh, terutama paru-paru.

Jika sampai tertelan, serat asbes menyebar lewat sistem limfatik, kemudian mengendap dan menyebabkan kanker di selaput rongga perut (peritoneum).

Pengidap mesothelioma

Mesothelioma bisa terjadi pada siapa saja, tetapi risiko lebih tinggi pada orang dengan faktor berikut:

1. Orang yang bekerja di bidang yang rentan terpapar asbes, seperti tambang mineral, lokasi konstruksi, industri otomotif, pembangkit listrik, industri tekstil, dan pabrik baja.

2. Orang yang bertempat tinggal di bangunan tua atau lingkungan yang tanahnya mengandung asbes.

3. Orang yang memiliki anggota keluarga yang bekerja di lingkungan yang rentan terpapar asbes, sehingga debu asbes menempel di kulit atau pakaian dan terbawa ke dalam rumah.

4. Orang yang memiliki keluarga yang menderita mesothelioma atau kelainan genetik yang meningkatkan risiko munculnya kanker.

5. Terpapar mineral erionite atau radiasi dari torium dioksida.

6. Terinfeksi simian virus (SV40)

Gejala Mesothelioma

Gejala Mesothelioma biasanya :

1. Demam dan berkeringat, terutama di malam hari

2. Tubuh terasa sangat lelah

3. Batuk disertai nyeri yang tidak tertahankan

4. Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru

5. Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas

6. Nyeri dada

7. Suara serak

8. Sulit menelan

9. Nyeri di pundak atau lengan bagian atas

10. Pembengkakan atau perubahan bentuk pada ujung jari (jari tabuh)

11. Muncul benjolan pada jaringan di bawah permukaan kulit dada

Berikut gejala mesothelioma perut (peritoneal) :

1. Demam atau berkeringat pada malam hari

2. Hilang nafsu makan

3. Penurunan berat badan

4. Diare

5. Sembelit

6. Nyeri perut

7. Mual dan muntah

8. Benjolan atau bengkak di area perut

9. Gangguan buang air besar dan buang air kecil

Ada juga jenis Mesothelioma perikardium dan testis. Ini merupakan jenis mesothelioma yang jarang terjadi. Mesothelioma perikardium biasanya menimbulkan gejala berupa nyeri dada dan gangguan pernapasan, sedangkan mesothelioma testis ditandai dengan bengkak atau benjolan di area testis.

Diagnosis Mesothelioma

Untuk menentukan diagnosis mesothelioma, dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien, terutama kemungkinan adanya paparan asbes. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk mendeteksi benjolan atau gejala lainnya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pengecekan seperti:

– Foto Rontgen, untuk mendeteksi penebalan di lapisan paru, cairan di rongga pleura, atau perubahan bentuk paru-paru

– CT scan, untuk memeriksa area dada dan perut, serta mendeteksi keberadaan kanker dan memeriksa apakah kanker telah menyebar ke organ tubuh lain

– PET scan, untuk mendapatkan gambaran detail dari jaringan yang dicurigai terkena kanker

– MRI, untuk mendapatkan gambaran organ yang lebih detail dan menentukan lokasi tumor

– Berdasarkan hasil tes, dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan lanjutan berupa:

Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mendeteksi peningkatan kadar fibulin-3, osteopontin, dan peptide dalam darah. Kadar ketiga zat tersebut biasanya lebih tinggi pada penderita mesothelioma.

Pemeriksaan sampel cairan

Jika pasien mengalami penumpukan cairan dalam tubuh akibat mesothelioma, maka dokter akan mengambil sampel cairan tersebut dan menelitinya di laboratorium guna mendeteksi keberadaan sel kanker.

Ada beberapa jenis pemeriksaan sampel cairan, yaitu:

– Thoracentesis, yaitu pengambilan sampel cairan di rongga dada

– Paracentesis, yaitu pengambilan cairan di rongga perut

– Pericardiocentesis, yaitu pengambilan cairan di lapisan (membran) sekitar jantung

– Biopsi, dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari bagian tubuh tertentu untuk kemudian dianalisa di laboratorium.

Jenis pemeriksaan biopsi:

1. Biopsi jarum

Biopsi jarum dilakukan dengan menusukkan jarum panjang ke dalam rongga dada atau perut.

2. Torakoskopi, laparoskopi, dan mediastinoskopi

Biopsi ini dilakukan dengan memasukkan selang elastis berkamera dan alat bedah khusus melalui satu atau lebih sayatan kecil. Jenis biopsi yang dilakukan tergantung pada area tubuh yang diperiksa, yaitu:

– Torakoskopi, untuk memeriksa bagian dalam dada

– Laparoskopi, untuk memeriksa bagian dalam organ perut

– Mediastinoskopi, untuk memeriksa area sekitar jantung

3. Biopsi melalui operasi

Pada beberapa kondisi, dokter akan melakukan prosedur invasif untuk mengambil sampel jaringan yang lebih besar guna memastikan diagnosis. Dokter juga dapat sekaligus mengangkat seluruh tumor jika memungkinkan.

Ada dua jenis prosedur biopsi melalui operasi, yaitu:

– Torakotomi, yang dilakukan melalui bedah terbuka di dada

– Laparotomi, yang dilakukan melalui bedah terbuka di perut

4. Biopsi bronkoskopi

Biopsi ini dilakukan dengan memasukkan tabung tipis melalui tenggorokan untuk mendeteksi tumor di saluran pernapasan. Jika ada, dokter akan mengambil sampel jaringan dari tumor tersebut untuk diteliti.

Stadium Mesothelioma

Berdasar ukuran dan tingkat penyebarannya, mesothelioma terbagi menjadi empat stadium.

Berikut adalah stadium dan angka harapan hidup penderita mesothelioma:

Stadium 1

Tumor masih berada di satu area tubuh dan belum menyebar ke jaringan atau organ lain. Pada stadium ini, angka harapan hidup penderita adalah 21 bulan atau lebih.

Stadium 2

Sel kanker membesar dan mulai menyebar ke area terdekat, dengan angka harapan hidup 19 bulan atau kurang.

Stadium 3

Sel kanker telah menyebar ke organ sekitar, dengan angka harapan hidup sekitar 16 bulan.

Stadium 4

Sel kanker telah menyebar ke berbagai area di seluruh tubuh melalui aliran darah. Pada stadium ini, angka harapan hidup penderita sangat rendah, yaitu sekitar 12 bulan.

Pengobatan Mesothelioma

Mesothelioma adalah salah satu jenis kanker ganas dan belum dapat disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan sebatas untuk meredakan gejala dan memperpanjang harapan hidup pasien. Metode pengobatannya ditentukan berdasarkan beberapa faktor berikut:

– Usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan

– Jenis dan lokasi kanker

– Ukuran dan tingkat penyebaran kanker

Langkah pengobatan Mesothelioma :

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini bisa dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan sel kanker agar mudah diangkat, atau setelah operasi untuk mengurangi risiko kanker muncul kembali.

2. Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan menembakkan sinar X atau sinar proton pada area tubuh yang terkena kanker. Terapi ini biasanya dilakukan setelah operasi untuk menghilangkan sisa sel kanker.

Radioterapi juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala kanker tahap lanjut pada pasien yang tidak bisa menjalani operasi.

3. Operasi

Operasi dapat dilakukan pada mesothelioma stadium awal. Ada beberapa pilihan operasi yang dapat dilakukan dokter, yaitu:

Operasi untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker dari tubuh pasien. Tindakan ini dapat ditunjang dengan radioterapi untuk meredakan nyeri dan menghambat pertumbuhan kanker.

Operasi untuk menyedot cairan di dada yang mengganggu pernapasan. Tindakan ini dapat disertai dengan pleurodesis, yaitu penyuntikan obat ke dada untuk mencegah cairan menumpuk kembali.

Operasi untuk mengangkat jaringan di sekitar rongga perut, tulang rusuk, atau paru-paru yang terkena sel kanker.

Operasi untuk mengangkat bagian paru-paru yang terdampak dan jaringan di sekitarnya. Prosedur ini biasanya dilanjutkan dengan radioterapi.

4. Multimodality therapy

Terapi ini merupakan gabungan dari tiga metode pengobatan atau lebih, misalnya bedah, kemoterapi pascaoperasi, dan terapi radiasi, untuk memperbesar tingkat keberhasilan pengobatan.

Untuk membantu proses pengobatan, dokter akan menyarankan pasien melakukan beberapa hal berikut:

– Latihan pernapasan, untuk mengendalikan pernapasan ketika mengalami gejala sulit bernapas

– Latihan relaksasi tubuh, untuk mengurangi tegang di otot saluran pernapasan agar dapat lebih mudah bernapas

Komplikasi Mesothelioma

Mesothelioma yang telah membesar atau menyebar dapat menekan organ atau jaringan di sekitarnya. Hal ini dapat menimbulkan beragam komplikasi.

Pada mesothelioma pleura, komplikasi yang dapat terjadi berupa:

– Kesulitan bernapas

– Nyeri dada

– Kesulitan menelan

– Nyeri akibat tekanan pada saraf dan sumsum tulang belakang

Efusi pleura

Sementara komplikasi akibat mesothelioma peritoneum adalah obstruksi usus, yang dapat ditandai dengan mual, muntah, sembelit, dan hilang nafsu makan atau merasa cepat kenyang.

Pos terkait