Jambi – Masyarakat sudah cukup mengenal sosok Budi Setiawan, sebagai pengusaha juga sebagai Ketua Koni Jambi. Selama ini, Budi dikenal sosok berprestasi yang rendah hati.
Maka tak heran banyak pihak yang mendorongnya untuk ikut membangun Kota Jambi Maju Pilwako 2024. Suatu permintaan lumrah mengingat pengabdian yang konsisten ia lakukan sejak memimpin Koni Kota Jambi hingga Ketua Koni Provinsi Jambi sekarang.
Budi memang dikenal memiliki ketrampilan sosial dalam bergaul. Banyak mendapat dorongan dari para ulama dan tokoh pemuda untuk tampil di arena Pilwako Jambi 2024. Selain dikenal sebagai pemuda yang fleksibel dalam bergaul. Dia biasa berbaur dengan kawula muda di bawahnya maupun para tokoh-tokoh tua di atasnya. Di usianya yang relatif muda, Budi ingin mengabdikan hidupnya untuk membuat perubahan di Jambi.
“Saya meneladani sosok Nabi Muhammad sebagai pemimpin Umar. Di saat usia beliau masih timur sudah dipercaya kaumnya dan berdagang mendampingi sang kakek. Pada usia 30 tahun, beliau mampu menyatukan kepala suku besar yang bersitegang. Saya juga ingat ketika beliau berumur 40 tahun saat meletakkan Hajar Aswad secara bersama-sama dengan pembesar suku kala itu,” kata Budi saat obrolan santai dengan awak media 15 April 2022.
Budi Setiawan menginginkan semua kelompok di Kota Jambi bersatu. Sebagai seorang pecinta olahraga ia mampu mendekati kelompok-kelompok pemuda dan masyarakat. Dia mampu berinteraksi berbagai kelompok masyarakat, bergaul dengan semua kalangan, masuk dan dikenal dekat kelompok-kelompok pemuda dari berbagai komunitas profesi.
“Obsesi saya sebenarnya hanya ingin memberi kehidupan yang lebih baik bagi warga Jambi. Saya selalu terenyuh ketika melihat banyak orang miskin dan anak muda yang belum memiliki pekerjaan.
“Visi dan misi saya hanya kesejahteraan, bermoral, dan merangkul untuk semua. Pemimpin Jambi harus berkomitmen menyejahterakan rakyat. Bermoral yang ditunjukkan warga Kota dengan nilai sosial dan kebersamaan yang mulai hilang. Hal itu harus dihidupkan kembali. Berbudaya itu ditunjukkan dengan mengembangkan budaya Jambi tanpa menyinggung perbedaan apalagi keyakinan,” ucapnya.(*/fok)