Puisi Rini Fardhiah : “Aku Masih Menunggu”

ilustrasi puisi
ilustrasi puisi

Pada riak-riak lampu

sepanjang mooncakes festival*

Dan pada aroma daun jeruk

dalam badai-badai musim dingin

Aku menunggu kau berkata

Demi setiap goresan lagu

kuas yang mengental

Dan demi setiap coretan sajak

dalam teh kristin

Aku menunggu bertatap muka

Pada gerimis salju

yang kini mengaspal

Dan pada bekunya kepak-kepak

kupu-kupu sitrun

Aku menunggu di Victoria**

Pancoran, 7 Nov’ 2004

*Festival Kue Bulan di Hongkong yang dirayakan pada bulan September

**Sebuah taman di Hongkong tempat para TKI berkumpul untuk melepas rindu

RINI FARDHIAH (fardhy) lahir di Jakarta, 30 Juli 1981. Lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Sastra Jepang yang gemar berkebun dan berpetualang ini sudah mulai mengikuti berbagai perlombaan terutama Lomba Pidato sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan memenangkan beberapa penghargaan. Naskah dramanya yang berjudul Berdiri di atas Badai masuk nominasi dalam Lomba Penulisan Naskah Drama Perempuan dalam Lokakarya Perempuan Penulis Naskah Drama dalam rangka menyambut Konferensi Internasional Perempuan Penulis Naskah Drama ke-7 di Jakarta (Women Playwrights International Converence). Puisinya dimuat di Antologi Puisi Dian Sastro for President #2 Reloaded terbitan ON/OFF Yogyakarta, Antologi Bungamatahari terbitan Avatar Press, Annida, JUPRI (Jurnal Puisi Rakyat Indonesia), SABDA Newsletter, TINTA, dan Taman Melati. Karya-karyanya bisa ditemui di situs sastra dan milis, seperti www.cybersastra.net, penyair, bungamatahari, dll. ***

Ditayangkan oleh Angsoduo.net pada 27 Desember 2005

Pos terkait